Benarkah Wanita Bisa Alergi Sperma ?


Pada kesempatan kali ini kami akan membagikan penjelasan mengenai Benarkah Atau Tidaknya Wanita Bisa Alergi Sperma menurut dr. Dyah Novita Anggraini, Anggota Redaksi Medis Kedokteran Umum yang sudah beliau paparkan di halamannya KlikDokter.com.

Gejala yang muncul sering dianggap sebagai penyakit menular seks, Padahal hanya alergi. Meskipun sangat jarang terjadi namun persentasenya sebanyak 12% perempuan dapat mengalami alergi sperma.

Kondisi ini dikenal sebagai seminal plasma hypersensitivity yang dipicu oleh alergi, ini disebabkan oleh protein (glikoprotein) dari prostat yang bertentangan dengan sel sperma.
Gejala alergi sperma sering disalahartikan dengan gejala penyakit menular seksual. Hal ini bisa dibedakan dengan melihat apakah gejala terjadi saat sedang menggunakan kondom atau tidak, jika saat tidak memakai kondom lalu suami Anda melakukan ejakulasi didalam gejala muncul,sedangkan gejala tersebut tidak muncul pada saat memakai kondom , maka kemungkinan keluhan tersebut berkaitan dengan alergi sperma.

Gejala alergi sperma yang dapat timbul dalam waktu 20-30 menit setelah terpapar dengan air mani . Berikut Gejala Yang Mungkin Terrjadi antara lain:

  • Pembengkakan daerah sekitar vagina
  • Gatal di vagina
  • Rasa terbakar atau panas disekitar vagina
  • Lecet pada vagina
  • Sulit bernafas
  • Reaksi anafilaksis yaitu reaksi alergi berat dan terjadi secara tiba-tiba yang dapat mengancam jiwa 

Bagaimana penanganannya? 
Penanganan Alergi Sperma
Memakai kondom saat berhubungan seksual
Koitus interuptus atau senggama terputus yaitu melakukan hubungan seksual dengan menarik penis dan mengeluarkan sperma diluar saat terjadi ejakulasi.
Terapi desensitisasi. Desensitisasi alergi adalah suatu bentuk terapi dimana allergen-alergen diinjeksikan pada pasien dengan tujuan mengurangi atau menghilangkan respon alergi.
Terapi ini dilakukan dengan dua cara:
Pertama adalah menyuntikan cairan air mani
Kedua adalah percobaan memberikan cairan sperma secara bertahap kedalam vagina. Setiap 20 menit dokter akan memberikan cairan air mani pasangan Anda dan jumlahnya ditingkatkan secara bertahap.
Kedua terapi ini harus diikuti dengan adanya frekuensi berhubungan seksual yang teratur setidaknya 2 kali dalam seminggu.
Disarankan bagi wanita yang memiliki risiko alergi sperma ini selalu membawa obat anti histamine dimanapun dia berada, dan pada beberapa kasus dokter memberikan epinephrine auto-injector jika terjadi reaksi anafilaksis atau reaksi alergi yang mengancam nyawa.
Lalu, bagaimana cara penderita alergi sperma memperoleh keturunan? Berikut penjelasannya:

Cara Penyandang Alergi Sperma Memperoleh Keturunan.
Wanita yang mengalami reaksi alergi sperma tetap dapat mempunyai keturunan, dengan cara inseminasi atau menggunakan sperma yang telah dibersihkan yang dalam hal ini alergen proteinnya dihilangkan. Atau untuk memastikannya lebih jauh Anda dapat pemeriksaan titer antibodi di dalam darah. Tujuannya untuk mengetahui apakah tubuh Anda membentuk antibodi terhadap sperma suami (alergi sperma) atau tidak.

Itu saja yang bisa saya bagikan pada kesempatan kali ini. semoga bermanfaat.

Baca Juga :
Suplemen Pemutih Kulit yang Aman Di Konsumsi
Cara Memutihkan Selangkangan Dan Bokong Yang Hitam
Vitamin Yang Bagus untuk Kesuburan Pria

Previous
Next Post »

Terimakasih sudah berkomentar dengan bijak ConversionConversion EmoticonEmoticon